Sinopsis Film Assassin's Creed 2016

Sinopsis malam ini membahas film Assassin’s Creed yang diangkat dari sebuah game ternama yang diproduksi oleh Ubisoft. Menceritakan sebuah perburuan Apel Eden yang telah lama hilang keberadaannya oleh para Assassins di abad ke 14. 

Tags : film assassin creed 2016, film assassin's creed 2015 sub indo, sinopsis assassin's creed 2016, film assassin creed 2015, sinopsis passenger, sinopsis film assassins, sinopsis assassin 2015, sinopsis assassin creed, download film assassin's creed bluray, download subtitle indonesia assassin creed 2016, nonton assassin's creed hd, download film assassin creed sub indo mp4, nonton film assassin's creed 2016 subtitle indonesia, download subtitle assassin's creed 2016.

Sinopsis Film Assassin's Creed 2016

Apel tersebut berisi benih dosa pertama manusia yang diyakini dengan memiliki dan menelusuri peta pemikiran manusia –dalam apel tersebut, manusia akan memiliki obat untuk menghilangkan kecenderungan untuk melakukan kekerasaan (kedamaian). Hal ini dipercayai oleh seorang ilmuwan bernama Dr. Sophia Rikkin. Sayang, satu-satunya yang mengetahui posisi terakhir apel eden hanyalah Aguilar, assassin terakhir yang lolos dari perburuan para templar. Setelah melakukan pencarian yang cukup lama, Dr. Rikkin akhirnya berhasil menemukan seorang keturunan langsung dari Aguilar bernama Callum Lynch. 

Callum Lynch yang telah divonis mati karena melakukan tindakan pembunuhan, terbangun di sebuah fasilitas bernama Abstergo. Dr. Rikkin meyakini bahwa Lynch mampu membuka kembali ingatan leluhurnya yang telah meninggal 400 tahun yang lalu melalui alat canggih yang ia ciptakan bernama Animus. Lynch kini harus membawa ingatannya ke masa Aguilar untuk menelusuri keberadaan apel eden.  

Informasi Lengkap Film Assassin's Creed :

Genre : Action, Adventures 

Produser : Ubisoft 

Sutradara : Ubisoft 

Penulis : Justin Kurzel, Adam Cooper 

Tanggal Rilis : 21 December 2016 

Rumah Produksi :Yahoo Movies 

MPAA : Remaja (R 13+) 

Durasi : 120 Menit 

Negara : Amerika Serikat  

Daftar Pemain Film Assassin’s Creed: 

Marion Cotillard (The Dark Knight Rises) 

Michael K Williams (12 tahun Slave) 

Prancis Ariane Labed (Sebelum Midnight). 

Brendan Gleeson 

Jeremy Irons  

Official Teaser Trailer : 

 

Callum Lynch adalah pria dengan masa lalu yang kelam. Di masa kanak-kanak, ia harus melihat ibunya yang tewas ditangan ayahnya yang membuat ia menjelma menjadi sosok agresif yang tak ragu membunuh di masa dewasa. Pada akhirnya, satu pembunuhan yang ia lakukan membuatnya dijatuhi hukuman mati. Siap akan hukumannya, ia malah terbangun di sebuah fasilitas bernama Abstergo, di mana ia dihubungkan dengan mesin canggih bernama Animus untuk melihat ingatan terakhir Aguilar, seorang Assassin yang merupakan leluhurnya.  

So dusty!

Benar, film ini penuh dengan debu-debu yang mengganggu pandangan kita. Dalam versi gamenya, sang Assassins berada di sebuah tempat yang jauh dari kata berdebu (alias gurun). Namun, film ini menggunakan latar gurun yang penuh dengan debu yang beterbangan di sana-sini.

Jika kalian pernah menyaksikan film Prince of Persia: The Sand of Time yang diadaptasi dari sebuah game dengan judul yang sama, maka Assassin’s Creed tidak lebih baik. Malah, Prince of Persia masih lebih baik dari segi adaptasi dan kualitas grafis yang tidak terlalu banyak menampilkan debu meski jelas latarnya di sebuah gurun yang penuh dengan pasir. Saya pribadi tidak dibuat nyaman dengan tampilan layar Assassin’s Creed. Pedih dimata say!  

Assassins Creed mencoba realistis dengan latar belakangnya, meski akhirnya tetap zonk.

Saya merupakan salah satu penggemar game Assassin’s Creed, khususnya pada bagian gameplaynya. Adegan pertarungan dengan pedang dan martial arts ciri khas Assassin’s Creed begitu halus dan unik, berbeda dengan game Batman Arkham Asylum yang agak kasar. Tokoh utama Assassin’s Creed juga memiliki kemampuan akrobatik dan membaur dengan sangat baik untuk mengelabui musuh. Benar-benar ciri khas seorang pembunuh yang efektif. Sayang, hal ini tidak dimanfaatkan pihak produksi dengan baik. Lynch, sang tokoh utama tidak ubahnya seperti seorang prajurit dengan kemampuan bertarung yang biasa-biasa saja. Begitu pula dengan para Assassin yang lain. Mereka lebih seperti kelompok ekstrimis kelas pramuka tanpa kemampuan profesional layaknya pembunuh yang efektif. Mereka cenderung bertarung dengan terang-terangan dari pada meminimalisir pergerakan dan keberadaan. You don’t deserve to call yourself as Assassin’s!

Gaya bertarung efektif ciri khas Assassin's Creed versi game begitu berbeda dengan adaptasi filmnya

Sang penulis pun mencoba untuk memperbaiki ketidakjelasan latar belakang Assassin’s Creed versi gamenya. Namun, isu tentang Apel Eden malah terdengar konyol dan tidak patut diperjuangkan. Layaknya seekor hewan buas yang cenderung agresif, menghilangkan kekerasan dalam diri manusia sudah tentu mustahil. Manusia sudah membawa gen “kekerasan” sejak ia dilahirkan ke dunia dan tidak ada yang mampu menghilangkan hal itu. Mencoba realistis melalui hal yang tak masuk akal? How the h3ll that can happen?!

Mesin bernama Animus dibuat sebagai media perantara antara raga keturunan dengan ingatan sang leluhur menjadi hal yang unik di sini. Sebuah ide bahwa kita bisa melihat kilasan masa lalu dari sang leluhur melalui gen pewarispun cukup menarik. Namun tetap saja, ide sebaik itu tidak mampu memperbaiki kualitas cerita yang bahkan lebih absurd dari versi gamenya.  

Rating :  

Story ----- 7,8 

Graphic ----- 7,7 

Sound and Music ----- 8 

Plot ----- 7,9

Satu lagi film adaptasi game yang dinilai gagal di tahun 2016 selain Warcraft: The Beginning. Assassin’s Creed gagal menayangkan kehidupan kelompok pembunuh elite di masa lampau dalam versi gamenya yang cukup meraup kesuksesan materi. Banyak hal menarik dalam versi game gagal disuguhkan dalam versi movie ini yang membuatnya kurang memberikan kesan positif dari para penikmat game Assassin’s Creed.

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share